Archive for Maret 2014
Rabu, 19 Maret 2014
Rangkaian malam.
Binar bintang berkelip indah. Bukan karena lampu penerangan, yang dibuat-buat oleh tangan-tangan makhluk hidup di dunia.
Deburan ombak berkejaran ke tepi pantai. Menyeruak seakan berlomba mencapai tujuan tugasnya diciptakan.
Wahai jiwa-jiwa yang ragu.
Tetapkanlah hati kalian pada sesuatu proses penciptaan jiwa.
Perjuangan dan keringat yang baik, tak akan sia-sia.
Rasa.
Apa yang kau lakukan?
Saat kau merasa dikecewakan, mengapa hati terasa perih.
Rasa.
Apa yang kau cari?
Saat mata melihat orang yang mengecewakan, mengapa kau masih ingin melihatnya secara diam-diam.
Rasa.
Apakah ragaku bisa melepaskan, semua kecewa yang menyeruak di dada?
Aku sadar, semua yang terasa mengecewakan itu, berkecamuk menjadi satu.
Hati terluka, ia merasa perih. Otak mencerna, ia merasa berat. Tangan melemas, tak tahu tumpuan untuk bersandar. Tubuh bergetar, menahan gejolak derita yang disaksikan mata.
Mata melihat, ia mendobrak hati, memaksa otak tuk mencerna lebih dalam, aliran darah serasa berhenti.
Air mata itu, akhirnya jatuh.
Dengan tempo nafas yang menderu, isak perlahan terdengar pilu.
Wahai jiwa-jiwa sesama berperasaan.
Pernahkah kalian merasa terlukai hatinya?
Tercampakan keberadaannya?
Dikhianati kepercayaannya?
Dimanipulasi kebenarannya?
Bagaimana perihnya?
Jangan kau jawab!
Kita hanya perlu menutup luka itu, dengan tetesan penyejukan sejati, dengan perban putih keyakinan hati.
Segala sesuatu yang terluka, akan menemukan jalannya untuk sembuh.
Entah itu berlangsung cepat, lambat, atau amat lama.
Yakinlah kita kan menggeserkan kenangan luka dengan kerja keras, hingga ia hilang dengan sempurna.
Hidup itu anugerah.
Yang mengecewakanmu, yang melukaimu, itu dengan tak sadar akan buatmu lebih tegar.
Bangunlah, wahai hati yang pernah terluka.
Binar bintang berkelip indah. Bukan karena lampu penerangan, yang dibuat-buat oleh tangan-tangan makhluk hidup di dunia.
Deburan ombak berkejaran ke tepi pantai. Menyeruak seakan berlomba mencapai tujuan tugasnya diciptakan.
Wahai jiwa-jiwa yang ragu.
Tetapkanlah hati kalian pada sesuatu proses penciptaan jiwa.
Perjuangan dan keringat yang baik, tak akan sia-sia.
Rasa.
Apa yang kau lakukan?
Saat kau merasa dikecewakan, mengapa hati terasa perih.
Rasa.
Apa yang kau cari?
Saat mata melihat orang yang mengecewakan, mengapa kau masih ingin melihatnya secara diam-diam.
Rasa.
Apakah ragaku bisa melepaskan, semua kecewa yang menyeruak di dada?
Aku sadar, semua yang terasa mengecewakan itu, berkecamuk menjadi satu.
Hati terluka, ia merasa perih. Otak mencerna, ia merasa berat. Tangan melemas, tak tahu tumpuan untuk bersandar. Tubuh bergetar, menahan gejolak derita yang disaksikan mata.
Mata melihat, ia mendobrak hati, memaksa otak tuk mencerna lebih dalam, aliran darah serasa berhenti.
Air mata itu, akhirnya jatuh.
Dengan tempo nafas yang menderu, isak perlahan terdengar pilu.
Wahai jiwa-jiwa sesama berperasaan.
Pernahkah kalian merasa terlukai hatinya?
Tercampakan keberadaannya?
Dikhianati kepercayaannya?
Dimanipulasi kebenarannya?
Bagaimana perihnya?
Jangan kau jawab!
Kita hanya perlu menutup luka itu, dengan tetesan penyejukan sejati, dengan perban putih keyakinan hati.
Segala sesuatu yang terluka, akan menemukan jalannya untuk sembuh.
Entah itu berlangsung cepat, lambat, atau amat lama.
Yakinlah kita kan menggeserkan kenangan luka dengan kerja keras, hingga ia hilang dengan sempurna.
Hidup itu anugerah.
Yang mengecewakanmu, yang melukaimu, itu dengan tak sadar akan buatmu lebih tegar.
Bangunlah, wahai hati yang pernah terluka.
Minggu, 09 Maret 2014
ku terdiam saat sunyi
ku membisu
saat kau kembali
semua luka dan tangis yang terasakan
semua terjadi karna ulahmu
tak ingin ku mendengar
tak ingin ku melihat
bersama dirinya
akankah hilang
akankah hilang
dan takkan pernah menghilang
hingga hempas dan terpejam
terpejam dan menghilang
cukup sudah
cukup sudah
kau lukai aku
saat kau mulai menikam
saat kau mulai menikam
akankah hilang
akankah hilang
dan takkan pernah menghilang
hingga hempas dan terpejam
terpejam dan menghilang
cukup sudah
cukup sudah
kau lukai aku
saat kau mulai menikam
saat kau mulai menikam
sampai kapan ku harus begini,,
menimang sepi dalam sunyi sendiri,,
ingin sekali hati mencari yang pasti,,
namun jiwa ini slalu bilang tak berani,,
hanya suara bayu yang slalu menyapaku,,
menghembuskan ranting-ranting rinduku,,
dan daunku bertanya,,mengapa hanya kamu
yang slalu datang kepadaku,,?
aku lelah berada di atas bukit ini,,
hanya bisa memandang tak bisa ku miliki,,
sayang daun rindangku tak bisa naungi
batang pohonku yang haus sapa'an hati,,
hati sungguh sangat berharap,,
inginkan burung ada yang hinggap,
menyapa rantingingku dalam kesepian,,
mengisi relung hati dalam kesunyian,,
versi taiwan
Zhídào wǒ yīnggāi shì zhèyàng de, ,
Sā lěngqīng zài tā zìjǐ de ānjìng,
Jíqiè de xúnqiú míngquè de zhàogù, ,
Dàn zhège línghún pobud bù gǎn shuō,
Fēng, yíngjiē pobud de zhǐshì shēngyīn,
Hū qì shùzhī Rinduku, ,
Hé daunku huì wèn, wèishéme zhǐyǒu nǐ
Gāi pobud lái zhǎo wǒ, , ?
Wǒ yànjuànle zài zhè xiǎoshān de dǐngbù,
Zhǐ néng chákàn wǒ bùnéng yǒu, ,
Yíhàn de shì bùnéng bèi yīnyǐng shùyè rindangku
Sapa'an wǒ de shùgàn jī'è de xīnzàng,
Zhēn de hěn xīwàng xīnzàng,
Rènhé rén dōu xīwàng yǒu yīgè niǎo qīxi,
Rantingingku yíngjiē jìmò,
Tiánbǔle xīnzàng de āo cáo zhōng chénmò, ,
Sā lěngqīng zài tā zìjǐ de ānjìng,
Jíqiè de xúnqiú míngquè de zhàogù, ,
Dàn zhège línghún pobud bù gǎn shuō,
Fēng, yíngjiē pobud de zhǐshì shēngyīn,
Hū qì shùzhī Rinduku, ,
Hé daunku huì wèn, wèishéme zhǐyǒu nǐ
Gāi pobud lái zhǎo wǒ, , ?
Wǒ yànjuànle zài zhè xiǎoshān de dǐngbù,
Zhǐ néng chákàn wǒ bùnéng yǒu, ,
Yíhàn de shì bùnéng bèi yīnyǐng shùyè rindangku
Sapa'an wǒ de shùgàn jī'è de xīnzàng,
Zhēn de hěn xīwàng xīnzàng,
Rènhé rén dōu xīwàng yǒu yīgè niǎo qīxi,
Rantingingku yíngjiē jìmò,
Tiánbǔle xīnzàng de āo cáo zhōng chénmò, ,
Aku tahu aku tidak bisa mengambil satu langkah lagi ke arah Anda
Karena semua yang menunggu adalah penyesalan
Tidakkah kau tahu aku bukan hantu lagi
Anda kehilangan cinta yang saya sukai paling
VERSI: taiwan ..
Wǒ zhīdào wǒ bùnéng ná duō yīgè duì nǐ yībù
Yīn wéi suǒyǒu de děngdài shì yíhàn
Nándào nǐ bù zhīdào wǒ shì bùshì guǐle
Nǐ shīqùle wǒ zuì ài de ài
Karena semua yang menunggu adalah penyesalan
Tidakkah kau tahu aku bukan hantu lagi
Anda kehilangan cinta yang saya sukai paling
VERSI: taiwan ..
Wǒ zhīdào wǒ bùnéng ná duō yīgè duì nǐ yībù
Yīn wéi suǒyǒu de děngdài shì yíhàn
Nándào nǐ bù zhīdào wǒ shì bùshì guǐle
Nǐ shīqùle wǒ zuì ài de ài